Hanya 2 Kandidat Yang Muncul
Sipirok (Baringin) - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) yang menurut rencana akan dilaksanakan pada Desember tahun 2015 ini, geliatnya masih belum begitu hangat di tengah-tengah masyarakat.
Hal ini sejalan dengan minimnya para kandidat yang muncul dan memproklamirkan diri maju dalam perhelatan pesta rakyat 5 tahunan ini.
Begitu juga dengan belum nampaknya perang Alat Peraga Kampanye (APK) antar kandidat yang biasanya menjadi senjata utama dalam mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat.
Selain belum adanya perang APK, pemberitaan atau sosialisasi para kandidat juga masih minim.
Hanya ada dua kandidat saja yang sudah terbuka bakal maju pada pilkada Tapsel ini, yaitu incumbent Syahrul M Pasaribu dan Presiden Siregar Dunia Ir H Muhammad Yusuf Siregar MP.
Sementara nama-nama lain yang sebelumnya digadang-gadang dan diperbincangkan masyarakat bakal maju pada pilkada Tapsel malah tidak terdengar sama sekali kegiatannya.
Di antaranya Wabup Tapsel yang juga incumbent Aldinz Rapolo Siregar, Sekda Tapsel saat ini Ir Aswin Siregar MMI, Ketua DPRD Tapsel H Rahmat Nasution SSos yang juga Ketua DPD Tingkat II Golkar Tapsel, Wasekjen DPP PAN Kamaluddin Harahap yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut periode 2009-2014.
Sementara anak Bupati Paluta Bachrum Harahap yakni H Risky Baharsyah Harahap SSTP MSi yang juga adik kandung Walikota Psp Andar Amin Harahap dipastikan tidak maju.
Seperti yang ditegaskan Andar Amin sebelumnya, bahwa adiknya itu tidak akan maju di pilkada Tapsel.
“Tidak benar itu. Yang jelas adik saya tidak akan maju dalam pilkada Tapsel ini,” tegasnya.
Namun bagaimanapun, dengan segudang pengalaman politik di Tabagsel yang dimiliki keluarga Bachrum Harahap ini, mempunyai magnet tersendiri dan pastinya akan tetap dikait-kaitkan dengan pelaksanaan pilkada Tapsel.
Di sisi lain, salah satu putra terbaik Tabagsel yang juga mantan atlet lari nasional yang pernah mengharumkan nama Indonesia di event olahraga dunia dan saat ini menjabat Kapolres Tapsel AKBP Drs Parluatan Siregar, sesuai berita sebelumnya yang terbit pada 6 Januari lalu, sudah menegaskan bahwa ia juga tidak akan maju di Pilkada Tapsel.
“Jangankan untuk berkeinginan, sedikitpun tidak pernah terbesit niat saya mencalon sebagai kepala daerah di daerah ini. Untuk apa lagi menjadi bupati, sementara jabatan saya sudah Kapolres. Biarlah saya fokus membenahi wilayah hukum daerah ini, agar lebih baik,” ujarnya kala menjawab pertanyaan awak media saat bersilaturahmi di ruang kerjanya.
Sementara sebelumnya, sudah ada kandidat yang berpasangan dan memproklamirkan diri bakal maju di pilkada Tapsel.
Orang itu adalah H Handian RN Harahap SE Ak Mafis, seorang PNS dan bekerja sebagai auditor di BPK-RI.
Rencananya waktu itu, ia akan berpasangan dengan Hasan Amin Nasution yang merupakan kontraktor di Kota Psp dan merupakan adik kandung Wakil Wali Kota Muhammad Isnandar Nasution.
Namun sejak mendeklarasikan diri maju di pilkada Tapsel beberapa waktu lalu, hingga saat ini tidak pernah lagi terdengar kabar kelanjutan mengenai pasangan ini.
Bahkan sejumlah warga mengaku tidak kenal dengan wajah Handian Harahap dan namanya tidak pernah dan jarang didengar masyarakat.
Menurut warga, sejauh ini mereka hanya mengenal Hasan Amin Nasution.
Itupun karena adiknya Wakil Wali Kota Psp dan anak dari pengusaha Pustaka Rahmat yang sudah terkenal sejak dulu di Padangsidimpuan.
Kurang gregetnya pilkada Tapsel ini diduga karena proses peralihan aturan baru atau dikarenakan UU Pilkada yang baru saja disahkan, sehingga pada saat yang bersamaan banyak kandidat yang masih berhitung soal peluang ikut bertarung.
Ditambah juga dengan belum adanya peraturan KPU daerah soal tahapan resmi pelaksanaan pilkada.
Faktor lain yang diduga menjadi penyebab minimnya kandidat muncul pada pilkada Tapsel ini adalah karena faktor “ketakutan” para kandidat untuk berhadapan dengan incumbent yang sudah memiliki semua dasar dan modal utama dalam mengarungi pilkada.
Hal ini kata aktivis mahasiswa asal Psp Andi Lumalo Harahap SH, bisa dilihat di awal-awal memasuki tahapan pilkada.
Dimana baru ada dua kandidat yang menyatakan langsung ikut bertarung. Menurutnya, untuk kandidat lain, bisa jadi melakukan operasi senyap, sehingga tidak diketahui publik.
“Kita lihat kandidat yang muncul terang-terangan masih dua orang dan sudah ada kegiatan yang langsung melakukan sosialisasi dengan melibatkan kandidat di tengah-tengah masyarakat. Seharusnya jika memang ingin menggoyang hegemoni incumbent, kandidat yang lain sudah melakukan sosialisasi secara masif dan besar-besaran sejak sekarang di seluruh wilayah Tapsel. Hal itu untuk mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat. Namun yang kita lihat, belum ada yang gencar melakukannya dan jika pun ada, kesannya seperti sembunyi-sembunyi atau ada kesan seperti ‘takut’ berhadapan langsung dengan incumbent saat ini Syahrul M Pasaribu,” ujarnya.
Padahal kata aktivis garis keras yang kerap menyuarakan anti korupsi ini, dengan kurang gencarnya sosialisasi ditambah tidak cukup populernya kandidat lain di kalangan masyarakat setempat, malah akan menambah sulit untuk menggoyang hegemoni incumbent di masyarakat.
Katanya, situasi perpolitikan jelang pilkada Tapsel kali ini memang terasa sepi, bahkan terkesan hambar.
Bahkan sejak jauh-jauh hari, ada anekdot yang berkembang di masyarakat, jika para kandidat tidak berani melawan incumbent Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu dan keluarga besarnya, sehingga tidak begitu gencar melakukan sosialisasi, ditambah masyarakat Tapsel juga sepertinya masih belum terlihat reaktif terhadap kemunculan para kandidat.
Juga dimungkinkan karena munculnya sikap apatis warga dalam menyikapi pilkada ini, sehingga pilkada Tapsel terkesan dingin dan hambar. (phn)
Sumber : Metro Siantar
Sipirok (Baringin) - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) yang menurut rencana akan dilaksanakan pada Desember tahun 2015 ini, geliatnya masih belum begitu hangat di tengah-tengah masyarakat.
Hal ini sejalan dengan minimnya para kandidat yang muncul dan memproklamirkan diri maju dalam perhelatan pesta rakyat 5 tahunan ini.
Begitu juga dengan belum nampaknya perang Alat Peraga Kampanye (APK) antar kandidat yang biasanya menjadi senjata utama dalam mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat.
Selain belum adanya perang APK, pemberitaan atau sosialisasi para kandidat juga masih minim.
Hanya ada dua kandidat saja yang sudah terbuka bakal maju pada pilkada Tapsel ini, yaitu incumbent Syahrul M Pasaribu dan Presiden Siregar Dunia Ir H Muhammad Yusuf Siregar MP.
Sementara nama-nama lain yang sebelumnya digadang-gadang dan diperbincangkan masyarakat bakal maju pada pilkada Tapsel malah tidak terdengar sama sekali kegiatannya.
Di antaranya Wabup Tapsel yang juga incumbent Aldinz Rapolo Siregar, Sekda Tapsel saat ini Ir Aswin Siregar MMI, Ketua DPRD Tapsel H Rahmat Nasution SSos yang juga Ketua DPD Tingkat II Golkar Tapsel, Wasekjen DPP PAN Kamaluddin Harahap yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut periode 2009-2014.
Sementara anak Bupati Paluta Bachrum Harahap yakni H Risky Baharsyah Harahap SSTP MSi yang juga adik kandung Walikota Psp Andar Amin Harahap dipastikan tidak maju.
Seperti yang ditegaskan Andar Amin sebelumnya, bahwa adiknya itu tidak akan maju di pilkada Tapsel.
“Tidak benar itu. Yang jelas adik saya tidak akan maju dalam pilkada Tapsel ini,” tegasnya.
Namun bagaimanapun, dengan segudang pengalaman politik di Tabagsel yang dimiliki keluarga Bachrum Harahap ini, mempunyai magnet tersendiri dan pastinya akan tetap dikait-kaitkan dengan pelaksanaan pilkada Tapsel.
Di sisi lain, salah satu putra terbaik Tabagsel yang juga mantan atlet lari nasional yang pernah mengharumkan nama Indonesia di event olahraga dunia dan saat ini menjabat Kapolres Tapsel AKBP Drs Parluatan Siregar, sesuai berita sebelumnya yang terbit pada 6 Januari lalu, sudah menegaskan bahwa ia juga tidak akan maju di Pilkada Tapsel.
“Jangankan untuk berkeinginan, sedikitpun tidak pernah terbesit niat saya mencalon sebagai kepala daerah di daerah ini. Untuk apa lagi menjadi bupati, sementara jabatan saya sudah Kapolres. Biarlah saya fokus membenahi wilayah hukum daerah ini, agar lebih baik,” ujarnya kala menjawab pertanyaan awak media saat bersilaturahmi di ruang kerjanya.
Sementara sebelumnya, sudah ada kandidat yang berpasangan dan memproklamirkan diri bakal maju di pilkada Tapsel.
Orang itu adalah H Handian RN Harahap SE Ak Mafis, seorang PNS dan bekerja sebagai auditor di BPK-RI.
Rencananya waktu itu, ia akan berpasangan dengan Hasan Amin Nasution yang merupakan kontraktor di Kota Psp dan merupakan adik kandung Wakil Wali Kota Muhammad Isnandar Nasution.
Namun sejak mendeklarasikan diri maju di pilkada Tapsel beberapa waktu lalu, hingga saat ini tidak pernah lagi terdengar kabar kelanjutan mengenai pasangan ini.
Bahkan sejumlah warga mengaku tidak kenal dengan wajah Handian Harahap dan namanya tidak pernah dan jarang didengar masyarakat.
Menurut warga, sejauh ini mereka hanya mengenal Hasan Amin Nasution.
Itupun karena adiknya Wakil Wali Kota Psp dan anak dari pengusaha Pustaka Rahmat yang sudah terkenal sejak dulu di Padangsidimpuan.
Kurang gregetnya pilkada Tapsel ini diduga karena proses peralihan aturan baru atau dikarenakan UU Pilkada yang baru saja disahkan, sehingga pada saat yang bersamaan banyak kandidat yang masih berhitung soal peluang ikut bertarung.
Ditambah juga dengan belum adanya peraturan KPU daerah soal tahapan resmi pelaksanaan pilkada.
Faktor lain yang diduga menjadi penyebab minimnya kandidat muncul pada pilkada Tapsel ini adalah karena faktor “ketakutan” para kandidat untuk berhadapan dengan incumbent yang sudah memiliki semua dasar dan modal utama dalam mengarungi pilkada.
Hal ini kata aktivis mahasiswa asal Psp Andi Lumalo Harahap SH, bisa dilihat di awal-awal memasuki tahapan pilkada.
Dimana baru ada dua kandidat yang menyatakan langsung ikut bertarung. Menurutnya, untuk kandidat lain, bisa jadi melakukan operasi senyap, sehingga tidak diketahui publik.
“Kita lihat kandidat yang muncul terang-terangan masih dua orang dan sudah ada kegiatan yang langsung melakukan sosialisasi dengan melibatkan kandidat di tengah-tengah masyarakat. Seharusnya jika memang ingin menggoyang hegemoni incumbent, kandidat yang lain sudah melakukan sosialisasi secara masif dan besar-besaran sejak sekarang di seluruh wilayah Tapsel. Hal itu untuk mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat. Namun yang kita lihat, belum ada yang gencar melakukannya dan jika pun ada, kesannya seperti sembunyi-sembunyi atau ada kesan seperti ‘takut’ berhadapan langsung dengan incumbent saat ini Syahrul M Pasaribu,” ujarnya.
Padahal kata aktivis garis keras yang kerap menyuarakan anti korupsi ini, dengan kurang gencarnya sosialisasi ditambah tidak cukup populernya kandidat lain di kalangan masyarakat setempat, malah akan menambah sulit untuk menggoyang hegemoni incumbent di masyarakat.
Katanya, situasi perpolitikan jelang pilkada Tapsel kali ini memang terasa sepi, bahkan terkesan hambar.
Bahkan sejak jauh-jauh hari, ada anekdot yang berkembang di masyarakat, jika para kandidat tidak berani melawan incumbent Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu dan keluarga besarnya, sehingga tidak begitu gencar melakukan sosialisasi, ditambah masyarakat Tapsel juga sepertinya masih belum terlihat reaktif terhadap kemunculan para kandidat.
Juga dimungkinkan karena munculnya sikap apatis warga dalam menyikapi pilkada ini, sehingga pilkada Tapsel terkesan dingin dan hambar. (phn)
Sumber : Metro Siantar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semua komentar yang bernada menghasut, sara dan memfitnah serta tidak sesuai dengan norma agama dan bangsa akan dihapus.
Komentar menjadi tanggung jawab pembuat komentar, pemilik blog tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut. terima kasih