Sabtu, 04 Oktober 2014

1.233 Anak Bersekolah di PAUD Kabupaten Tapanuli Selatan

Jakarta (Baringin) - Sebanyak 1.233 anak telah memasuki pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Tapanuli Selatan. Jumlah ini tersebar di 13 kecamatan dan 248 desa/kelurahan. Anak-anak ini tertampung pada program Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bemrain (KB), Satuan PAUD Sejensi (SPS) atau POS PAUD dan Taman Kanak-Kanak (TK).

Dari data tersebut, jumlah anak yang bersekolah di dominasi pada program TK 511 anak, terdiri dari 252 laki-laki dan 259 perempuan. Sisanya masuk program KB 647 anak yaitu 308 anak laki-laki dan 339 anak perempuan.

Sementara itu yang bersekolah pada program TPA sebanyak 30 anak dan di SPS 45 anak. Jika dilihat dari jumlah anak yang bersekolah terbanyak berada di Kecamatan Angkola Selatan 212 anak, Batangtoru 208 anak, Sipirok 134 anak, Angkola Barat 126 anak, Angkola Timur 125 anak, Sayur Matinggi 105 anak, dan Batang Angkola 102 anak.

Sementara jumlah anak yang masih minim masuk sekolah PAUD berada di Kecamatan Tano Tombangan Angkola hanya 3 anak, Muara Batangtoru 2 anak, Saipar Dolok Hole 18 anak, Arse 39 anak, Marancar 79 anak, dan Angkola Sangkunur 80 anak.

Dari jumlah keseluruhan anakl PAUD 1.233 orang, terdiri dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 593 anak dan 640 anak perempuan.

Mereka belajar di 214 lembaga PAUD yang terdiri dari 65 TK, 127 KB, 6 TPA dan 15 SPS. 

Berdasarkan data Dapodik Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dari 248 desa dan kelurahan di Kabupaten Tapanuli Selatan, hanya 119 desa/kelurahan yang sudah berdiri PAUD. Sementara di 129 kelurahan/desa lainnya belum memiliki lembaga PAUD. 

ANGKOLA SANGKUNUR

Di Kecamatan Angkola Sangkunur, Dari 8 desa dan 2 kelurahan, baru 3 desa/kelurahan yang meng up date data siswa PAUD pada Dapodik Ditjen PAUDNI, Kemdikbud. Daerah itu adalah, Desa Malombu 25 anak, Desa Bandar Tarutung 25 anak dan Kelurahan Rianiate 30 anak.

Minimnya pendataan ini disebabkan kemungkinan karena buruknya jaringan internet di wilayah ini. Sehingga mereka kesulitan mendata up dateting data anak dari Kecamatan Angkola Sangkunur.

 (a-102)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua komentar yang bernada menghasut, sara dan memfitnah serta tidak sesuai dengan norma agama dan bangsa akan dihapus.

Komentar menjadi tanggung jawab pembuat komentar, pemilik blog tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut. terima kasih